Komite teknologi dan Sains Parlemen Inggris membuat laporan tentang vape atau yang biasa di kenal dengan rokok elektrik dan produk tembakau yang di panaskan bukan dibakar. Laporan yang berjudul E-cigarettes menjelaskan bahwa rokok elektrik berpotensi mempunyai resiko pada kesehatan sekitar 95 persen lebih rendah dari pada rokok konvensional.
Laporan tentang rokok elektrik atau vape ini di selesaikan selama lima bulan dengan cara melakukan peninjauan langsung terhadap lebih dari 100 bukti ilmiah, baik yang tertulis maupun yang lisan dari 25 pakar industri dan ahli kesehatan.
Dari semua laporan itu, Departemen Kesehatan Inggris mengungkapkan bahwa sikap terbaik yang bisa dilakukan perokok untuk menghindar dari penyakit yang terkait dari rokok adalah dengan cara berhenti merokok.
Tetapi, untuk para perokok yang memutuskan ingin tetap merokok, ada beberapa bukti ilmiah dari produk tembakau alternatif, seperti vape atau rokok elektrik yang mempunyai resiko pada kesehatan yang lebih rendah lagi.
Berdasarkan survey dari Pusat Kajian Tembakau dan Alkohol yang berasal dari Inggris, uap yang terkandung pada produk tembakau alternatif sampai sekarang ini masih belum mempunyai bukti bahwa itu memberikan dampak yang berbahaya untuk yang bukan perokok ( non perokok ).
Dari laporan itu, Komite Teknologi dan Sains Parlemen Inggris menjelaskan langsung saran dari mereka kepada pemerintah Inggris agar membuat sebuah regulasi pada produk tembakau alternatif yang lebih berbeda serta tidak ketat seperti rokok.